©pesonascience.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 17 Maret 2011

Malam Tiba, Lahan Kosong Berubah Menjadi Tempat Maksiat


Melalui tulisan ini bukan berarti saya adalah seorang manusia sempurna yang tanpa dosa, dengan tulisan ini saya hanya ingin berbagi kepada pembaca sekalian bahwa kota Pekanbaru yang kita banggakan ternyata memiliki sejumlah tempat maksiat baik itu yang terorganisasi dengan baik maupun yang tidak, yang salah satunya nanti akan saya uraikan, untuk itu menjadi kewajiban kita sebagai warga kota pekanbaru yang menginginkan rasa aman dan nyaman khususnya sesama muslim mengantisipasi terjadinya perbuatan maksiat.
Penulisan ini didasari atas perasaan miris terhadap para remaja yang seakan-akan tidak lagi mengenal batas-batas kesopanan terutama akan nilai agama dalam pergaulan khususnya dengan lawan jenis.

Tanpa kita sadari tempat-tempat maksiat ternyata sangat dekat dengan kita khususnya di kota pekanbaru, dahulu dikota Pekanbaru punya lokalisasi yang namanya “Teleju” yang saya sendiri tidak tahu arti nama tersebut namun sekarang lokalisasi tersebut sudah tidak ada karena telah ditutup oleh pemerintah kota yang akan dijadikan salah satu proyek pembangunan di kota Pekanbaru. Teleju hilang bukan berarti kegiatan yang selama ini terjadi di lokalisasi tersebut hilang, disinyalir “Mereka Pindah” tugas entah kemana kemungkinan besar masih di Pekanbaru, sempat heboh sebab setelah lokalisasi ditutup banyak keluhan-keluhan datang dari masyarakat, laporan datang bermacam-macam bentuknya ada yang mengatakan banyaknya “Panti Pijat Plus-plus” yang beroperasi di Pekanbaru, ada juga yang mengatakan bentuknya “Salon Plus-plus” baik itu yang dekat dengan perumahan maupun di daerah yang lumayan terpencil. Memang kita tidak akan pernah tahu kebenaranya jika tidak ada tindak lanjut dari pihak yang berwenang dalam menangani masalah ini.

Untuk selanjutnya dalam kasus ini saya tidak akan menceritakan masalah-masalah yang terkait dengan masalah yang telah saya uraikan di atas, saya akan lebih fokus terhadap para remaja dan maksiat. Kita telah banyak tahu mengenai karakteristik perkembangan remaja melalui buku, media cetak atau elektronik, seminar-seminar dan sebagainya, rasa ingin tahu yang besar serta rasa pertemanan baik itu sesama jenis maupun lawan jenis yang begitu kuat, tentunya dalam hal ini ialah “Pacaran” merupakan bentuk pertemanan dengan lawan jenis.

Saat ini pacaran menjadi lumrah bagi setiap orang bahkan sebagian orang tua memperbolehkan anaknya berpacaran meskipun dalam agama khusunya islam tidak ada yang namanya berpacaran (Penulis saat ini juga berpacaran..heheh ^_^). Namun kenyataanya saat ini pacaran sudah tidak bisa lagi dikatakan normal, mereka telah lewat batas kewajaran. Dari informasi yang saya dapatkan dari mulut ke mulut serta beberapa pantuan di lapangan ternyata tempat maksiat itu sangat dekat dengan kita, bahkan mungkin setiap hari kita melaluinya.

JL. ARIFIN AHMAD

Ini dia tempat maksiat para remaja (mungkin yang dewasa juga ada) yang menurut saya terbesar, mengapa? Karena kebanyakan para penjual jagung memiliki tempat yang strategis untuk muda-mudi berpacaran tetapi mungkin sekarang sudah agak berkurang  karena seiringya pembangunan gedung-gedung di sepanjang Jalan Arifin Ahmad. Seperti yang kita ketahui disepanjang Jalan Arifin Ahmad mulai dari persimpangan Jl. Sukarno-Hatta hingga ke Persimpangan Jl. Sudirman banyak terdapat penjual jagung yang berserakan dimana-mana, terkadang untuk mencari keuntungan semata menjual jagung hanyalah modus mereka (tidak semua penjual jagung demikian). Para penjual jagung yang hanya ingin mencari keuntungan ini bahkan membuka lahan baru yang lokasinya agak gelap, agak jauh dari jalan, dan ditumbuhi pepohonan atau semak belukar yang lumayan rimbun karena tempat ini merupakan tempat favorit untuk berpacaran para remaja.

Hampir tiap hari Penulis melalui Jalan Arifin Ahmad baik itu siang, sore maupun malam hari, pada saat siang atau sore hari tempat tersebut terlihat biasa-biasa saja, hanya terlihat sebagai lahan kosong, tetapi ketika malam menjelang para penjual jagung mulai beraksi menggelar dagangannya serta menyusun lokasi-lokasi tersebut, tentunya pada malan hari saat Penulis melintasi jalan tersebut terlihat beberapa muda-mudi membelokkan kendaraannya masuk kedalam semak-semak tersebut, lampu kendaraan dipadamkan dan mereka pun hilang ditelan kegelapan (tentunya orang lain juga berpikir, ini anak kenapa masuk kedalam kalau mau makan jagung bakar, orang yang jual jagungnya kan ada dipinggir jalan tempat duduknya juga dipinggir jalan), untuk selanjutnya kita bisa menebak hal apa yang akan terjadi disana sepasang makhluk yang berlainan jenis berduaan apalagi di tempat yang gelap  (asoy…hehehe). Tidak menutup kemungkinan perbuatan maksiat sampai ke hotel-hotel atau wisma-wisma yang ada dikota pekanbaru.

Tidak menutup kemungkinan juga banyak tempat-tempat sejenis  yang lainnya yang tidak kita ketahui. Kita semua berharap generasi penerus bangsa ini adalah generasi yang cerdas (IQ, akhlak, imtaq, dan sebagainya) sebab kita punya adik, punya kakak, punya saudara, dan diri kita sendiri bahkan bagi yang sudah berkeluarga adalah anak yang tentunya diharapkan membawa manfaat yang baik dikemudian hari. Untuk itu marilah kita jaga apa yang kita miliki sebaik mungkin.

Dibawah ini adalah beberapa foto yang di ambil dari lapangan yang diduga sebagai tempat pacarannya anak ABG :





Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4

Gambar 5

Gambar 6













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Total Tayangan Halaman

About

Followers