Senin, 30 Desember 2024

REPOST : Sedikit banyak tentang perparkiran (in my humble opinion)

Tulisan ini pernah saya posting sebelumnya pada tanggal 16 Januari 2013 namun kembali saya angkat kembali karena pengalaman pribadi saya saat ini.

Melalui tulisan ini saya mencoba menuangkan unek-unek seputar dunia perpakiran, terlepas itu benar atau salah, yang penting tersalurkan.

Maraknya juru parkir serta lahan parkir yang ada khususnya di kota Pekanbaru, menimbulkan sebuah pertanyaan, kemanakah setoran uang parkir tersebut?bisa jadi sebagian setoran parkir tersebut berubah fungsi menjadi pungli oleh oknum dan sebagian lagi bisa jadi di kas pemerintahan daerah setempat. Mungkin anggapan orang banyak mengenai hal ini terlebih mengenai setoran parkir sudah lumrah atau sudah biasa, ya beginilah keadaannya.

Kembali ke persoalan perparkiran agak tidak panjang lebar, yang membuat saya tertarik untuk membuat tulisan ini ialah sebagai berikut :
Seorang juru parkir yang resmi (memakai atribut perparkiran seperti badge, seragam, peluit dan sebagainya) masing-masing memiliki tiket/karcis parkir yang akan dibagikan kepada pengunjung atau pemilik kendaraan yang akan parkir. Menurut terkaan saya, pihak pengelola parkir dalam hal ini pemerintahan yang resmi telah menjatah karcis tersebut artinya jumlah uang setoran yang akan disetor kepada pihak pengelola harus sama dengan jumlah karcis parkir yang telah dibagikan kepada juru parkir.

Begini, menurut hemat saya kita tidak terlalu begitu peduli dengan karcis tersebut, toh uang parkir juga cuman seribuan, duaribuan, tiga ribuan, dan seterusnya, kita tidak mempermasalahkan hal tersebut, ketika kita membayar uang parkir kita tidak mengambil karcis, padahal karcis itu juga hak kita, tidak ada karcis tidak ada uang, no ticket, no money :D , seharusnya begitu (khusus untuk parkir resmi).
Seandainya saja ratusan orang di suatu tempat pusat keramaian dalam sehari membayar uang parkir kepada juru parkir yang telah dijatah karcis parkir.

Misalnya seorang petugas parkir memiliki 200 karcis yang terdiri 100 karcis parkir untuk sepeda motor & 100 karcis parkir untuk mobil, jadi mereka harus menyetor uang parkir ke pihak pengelola parkir sebesar Rp. 500.000 (satu kali parkir sepeda motor yaitu Rp.2.000 & mobil sekali parkir Rp. 3.000), seandainya saja pada hari itu jumlah pengunjung melebihi karcis parkir yang ada, mungkin saja uang yang yang seharusnya disetor ke pihak pengelola dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu.

Jadi sebaiknya jika kita membayar uang parkir sebaiknya kita juga meminta karcis, karena itu juga hak kita bahwasannya kita telah membayar parkir, selain itu mungkin saja hal itu juga bisa meminimalisir penggelapan uang setoran parkir oleh oknum-oknum tertentu, yah sekali-sekali ribut dengan tukang parkir tak masalah lah..hehehe, kelihatannya sih tolol hanya karena uang parkir yang cuma "receh", kita sampai ribut dengan perugas parkir, tapi kan itu juga hak kita, seharusnya, kita berhak, dan berharap tindakan tersebut dapat mengurangi tindakan penggelapan dana.

Demikianlah tulisan singkat saya ini, mudah-mudahan bermanfaat, kalau tidak ya juga tidak masalah yang penting unek-unek saya keluar :D
Sekian....

Sabtu, 04 Juni 2016

HAL UNIK DALAM SHALAT BERJAMAAH

Ada yang menarik saat pelaksanaan shalat berjamaah, terutama pada shalat Jum’at. Kenapa?karena shalat Jum’at hukumnya wajib bagi lak-laki sehingga jumlah jamaah yang hadir lebih banyak ketimbang shalat berjamaah lainnya dan dikarenakan jumlah jamaah yang ramai sehingga panitia shalat Jumat maupun imam yang memimpin shalat Jumat memberitahukan atau mengingatkan jamaah untuk tertib dan memperhatikan tata cara shalat berjamaah. Pada awalnya  tampak seperti biasa ketika Azan dikumandangkan, kemudian khatib memberikan ceramah kepada jamaah shalat Jum’at yang membuat menarik perhatian adalah ketika shalat Jum’at dimulai. Oleh Imam shalat Jum’at para jamaah diminta untuk meluruskan dan merapatkan shaf, memperhatikan shaf-shaf yang kosong untuk segera di isi. 

Kejadian yang menjadi perhatian adalah ketika shaf ada yang kosong kebanyakan jamaah yang berada dibelakangnya enggan untuk mengisi shaf yang kosong tersebut dan malah mempersilahkan jamaah yang berada di samping kanan atau samping kirinya untuk mengisi shaf tersebut. Apa yang terjadi? Kenapa jamaah tersebut enggan untuk mengisi shaf yang kosong tersebut dan malah mempersilahkan jamaah lainnya.
Saya memang tidak begitu mengetahui sampai ke hadis-hadisnya mengenai shaf ini, namun sepanjang sepengetahuan saya mengenai shalat berjamaah adalah wajib bagi jamaah untuk meluruskan dan mengisi shaf yang kosong, diwajibkan bagi jamaah untuk mengisi terlebih dahulu shaf yang pertama kemudian menyusul shaf yang kedua dan selanjutnya sampai semua shaf terpenuhi.

Saya menilai jamaah yang malah mempersilahkan jamaah lain untuk mengisi shaf yang kosong tersebut tidak mempunyai kesadaran diri dan mungkin bisa dibilang belum mengetahui banyak soal tata cara shalat berjamaah, memangnya ada larangan atau dosa kalau meninggalkan shaf yang kosong setelah ia meninggalkan shafnya dan mengisi shaf kosong yang berada di depannya? Malah terkadang yang membuat kesal, lucu karena kelakuan mereka ada jamaah yang dipersilahkan untuk mengisi shaf tersebut juga balik mempersilahkan jamaah yang memepersilahkan pertama sehingga kesannya tolak-menolak seperti magnet yang beradu kutub yang sama karena tak kunjung terisi akibat kedua jamaah saling tolak menolak jamaah lain segera mengisinya.

Entah dari mana kebiasaan ini muncul menyuruh mengisi shaf yang kosong padahal ia tepat berada dibelakangnya padahal pelaksanaan shalat berjamaah mempunyai tata cara. Bukan kali ini saja saya melihatnya mungkin semenjak saya mengikuti shalat Jumat berjamaah tanpa disadari kejadian ini selalu ada. Dalam hati saya bertanya-tanya bagaimana cara menyadarkan jamaah seperti ini. Mungkin dari saya agar ceramah mengenai tata cara shalat berjamaah ini dibuat sesering mungkin sekaligus mengingatkan serta dimasukkan kedalam tema khotbah Jumat dan dalam ceramah tersebut bisa ditambah dengan kata-kata sindiran untuk jamaah-jamaah yang menyuruh mengisi shaf yang kosong.

Semoga mereka yang seperti ini pada sadar. Amiiiiiiiinnn.